Korban yang diketahui berinisial ABS (23) diduga kuat tewas dibunuh karena ditemukan beberapa luka di tubuhnya akibat senjata tajam.

Kapolres banjar AKBP Muhammad Ifan Hariyat, melalui Kasi Humas Polres Banjar AKP H Surwarji menerangkan menurut informasi yang diperoleh melalui pihak keluarga, terakhir korban memberitahukan jika ingin menemui teman wanitanya di daerah tersebut.

“Terakhir korban diketahui pada malam kemarin Minggu (30/6/2024) sekitar pukul 01.00 Wita sempat mengajak saudaranya untuk bertemu dengan seorang perempuan. Namun ditolak karena sudah terlalu larut malam,” terang Suwarji.

Naas, pada pagi harinya tepat pukul 06.45 Wita, saksi berinisial S melihat seorang laki-laki tertidur di pinggir jalan depan pagar masjid.

Baca Juga :  Pelaksanaan TMMD

Tidak lama kemudian teman S yang berinisial RS yang ingin berjualan sayur tiba di lokasi. Kemudian saksi S memberitahukan kepada kerabat RS terkait seorang pria yang tidur tersebut.

“Setelah RS memeriksa, diketahui laki-laki tersebut sudah meninggal dunia dan RS segera memberitahukan kepada warga sekitar dan warga langsung melapor ke Polsek Karang Intan,” ucapnya.

Adapun barang bukti yang berada di lokasi kejadian, pihaknya menemukan satu buah senjata tajam yang lengkap dengan sarungnya dan barang bukti lainnya.

“Saat di lokasi kejadian kami mengamankan satu senjata tajam jenis pisau beserta kumpangnya, satu unit hp merek Infinix dan satu motor jenis Honda Scoopy milik korban,” ungkap Suwarji.

Selanjutnya, setelah mayat tersebut di evakuasi ke kamar jenazah RSUD Ratu Zalecha dan dilakukan otopsi oleh dokter jaga RSUD Ratu Zalecha, didampingi Unit Inafis Satreskrim Polres Banjar dan Kamneg Satintelkam menjelaskan identitas korban.

Baca Juga :  POLRES Barito Utara Laksanakan BINROH

“Untuk identitas korban diketahui berinisial ABS (23) warga Mandikapau. Kemudian dari hasil pemeriksaan oleh dokter jaga RSUD Ratu Zalecha ditemukan adanya tindak kekerasan yang dialami korban lantaran ada luka lecet di bahu kiri dan luka terbuka di dada kiri dengan panjang 15 sentimeter dan luka dalam sepanjang 2 sentimeter,” jelasnya.

Kemudian, Kasi Humas AKP Surwarji  menyimpulkan sebagaimana berdasarkan hasil pemeriksaan ditemui adanya tanda-tanda kekerasan yang diduga akibat senjata tajam.

Diduga kuat korban merupakan korban pembunuhan atau perkelahian karena adanya sejumlah luka akibat senjata tajam.

“Saat ini untuk korban sudah dibawa menuju rumah duka sesuai permintaan pihak keluarga ke Desa Mandikapau Barat untuk disalatkan dan dimakamkan,” tutup AKP Suwarji.

(Dikutib dari,KB/julandi)