Penanggulangan inflasi komoditas pangan pokok, seperti cabai, memerlukan langkah-langkah strategis yang terkoordinasi antara pemerintah daerah, petani, dan pihak swasta lainnya. Inflasi pada cabai sering kali disebabkan oleh fluktuasi pasokan yang dipengaruhi oleh cuaca, bencana alam, dan masalah distribusi.
Untuk mengatasi hal ini, pemerintah dapat melakukan intervensi pasar dengan stabilisasi harga melalui operasi pasar, memperbaiki infrastruktur distribusi, serta memberikan insentif kepada petani untuk meningkatkan produksi cabai secara berkelanjutan.
Selain itu, penggunaan teknologi pertanian yang efisien dan penyuluhan kepada petani juga penting untuk meningkatkan hasil panen dan mengurangi ketergantungan pada pasokan impor. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan harga cabai bisa lebih stabil dan terjangkau bagi konsumen.
Dandim 1013/Mtw Letkol Inf Agussalim Tuo Mengatakan “Pentingnya kerjasama antara pemerintah daerah, petani, dan masyarakat dalam menangani inflasi komoditas pangan pokok, seperti cabai.
Dandim juga menekankan peran strategis TNI dalam mendukung ketahanan pangan melalui pengawalan distribusi dan penguatan ketahanan pangan lokal. Selain itu, perlu adanya langkah konkret dalam meningkatkan produktivitas pertanian, seperti penyuluhan kepada petani, serta penerapan teknologi yang efisien untuk mengatasi kekurangan pasokan dan meminimalkan dampak inflasi terhadap masyarakat.
Kegiatan di Hadiri Pj Bupati Barito Utara Drs.Muhlis, Dandim 1013/Muara Teweh Letkol Inf Agussalim Tuo S.H.M.IP, Kapolres Barut/ di wakili,Kejaksaan negeri Barut,Ketua Pengadilan Negri Barut,Ketua Pengadilan agama Barut,Para Staf Ahli dan Asisten Bupati Barut,Para Unsur Kepala Dinas se kab.Barut,Camat Gunung timang Danramil 1013-01 G.timang,Kapolsek G.timang,Ketua Tim PKK kab Barut,Para Camat se Kab Barut,Ketua Forum PPL se Kab. Barut,Para Kades dan Ketua BPD se Kec Gunung timang.
(Pendim 1013)