Kampanye dialogis tatap muka langsung Agi Saja ✌( Akhmad Gunadi Nadalsyah dan Sastra Jaya ) dengan Masyarakat di Desa Malawaken 2, Kecamatan Teweh Baru. Senin, 14 Oktober 2024.
Pak Sastra Jaya menyampaikan bahwa apa yang Agi Saja sampaikan pada visi, misi dan programnya bukanlah sebuah janji-janji surga, melainkan sesuatu yang memang sudah terukur akan dapat dilaksanakan serta tidak bertentangan dengan berbagai peraturan yang ada.
Visi Agi Saja yang berbunyi “Barito Utara terus maju menjadi Kabupaten yang Agamis, Unggul, Mandiri dan Sejahtera melalui percepatan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan”, menjadi nilai utama dari tujuan pembangunan yang ingin dicapai oleh Agi Saja. Visi tersebut selanjutnya dijabarkan kembali kedalam kerangka kerja pokok berupa 8 Misi Agi Saja untuk Barito Utara terus maju. Kedelapan misi ini kemudian dilaksanakan melalui berbagai macam rencana program prioritas. Dari program-program prioritas tersebutlah Agi Saja menguraikan berbagai inovasi yang dilakukan untuk mengimplementasikan programnya.
Semua penjelasan tentang visi misi dan program tersebut disampaikan oleh Pak Sastra didampingi oleh Jurkam Ibu Henny Rosgiaty, Mustafa Joyo Muchtar, Suparjan Efendi dan juga Izvan Rahadian sebagai Moderator, dalam suasana yang cukup santai. Semua warga yang hadir dibebaskan untuk bertanya maupun menyampaikan berbagai aspirasinya. Seluruh warga yang hadir cukup bersemangat mengikuti kegiatan dan beberapa diantaranya aktif menyampaikan aspirasi, harapan dan juga dukungannya kepada Agi Saja.
Diantara inovasi program Agi Saja yang menarik bagi warga Malawaken 2 adalah tentang rencana insentif kepada para Guru Ngaji, Pengajar pada sekolah minggu, kaum atau petugas2 yang menjaga tempat-tempat ibadah semua agama. Pak Sastra Jaya menyampaikan bahwa semua rencana kebijakan program tersebut adalah untuk mewujudkan Barito Utara yang Agamis (sesuai visi Agi Saja), yang mana kita harapkan agar seluruh wasyarakat Barito Utara bisa menjadi insan yang taat menjalankan Agama keyakinannya masing-masing, baik itu Muslim, Kristen, Hindu dan Budha. Toleransi beragama semakin tercipta tat kala seluruh Agama mendapatkan perhatian yang sama dari Pemerintah sesuai dengan proporsinya.
(Red/tim)